Rabu, 03 April 2013
MP Alokasikan Ratusan Miliar Jalan Provinsi dan BKK : Tabanan, Penerima BKK Terbesar
Pemprov Bali dibawah kepemimpinan Gubernur Bali Made Mangku Pastika (MP) sangat menyadari bahwa jalan merupakan urat nadi yang sangat vital bagi kegiatan perekonomian daerah. Oleh karena itu, Pemprov menjadikan pembangunan infrastruktur – salah satunya jalan — sebagai salah satu program unggulan menuju Bali yang maju, aman, damai dan sejahtera (Bali Mandara). Pemprov terus menerus melaksanakan pembangunan, perbaikan dan pemeliharaan jalan dalam arti luas.
Kepala Biro Humas Setda Provinsi Bali Drs. I Ketut Teneng, SP, M.Si mengatakan, dibawah kepemimpinan Gubernur MP, ada banyak sekali pembangunan infrastruktur yang telah dilakukan. Beberapa diantaranya adalah infrastruktur pendidikan seperti SMA Bali Mandara, pembangunan gedung serta laboratorium kampus, kemudian infrastruktur kesehatan seperti peningkatan status Puskesmas induk menjadi Puskesmas Rawat Inap, pemeliharaan dan pengembangan saluran irigasi, pembangunan infrastruktur transportasi umum yang sedang berkembang dan diminati masyarakat Trans Sarbagita, infrastruktur pemeliharaan daerah aliran sungai, waduk dan danau serta jalan.
Khusus untuk pembangunan jalan, Teneng mengemukakan, setiap tahun Gubernur MP mengalokasikan dana cukup besar. Seperti pada tahun 2013 ini alokasi dana penanganan jalan provinsi dalam APBD Bali lebih dari Rp 164,379 miliar. Di samping itu, MP juga mengucurkan BKK kepada kabupaten/kota dengan nilai lebih dari Rp.18 miliar.
Dana perbaikan jalan provinsi yang besarnya lebih dari Rp164 miliar itu dipergunakan untuk tiga kegiatan besar yakni : (1) peningkatan jalan provinsi bagi jalan-jalan yang rusak parah, (2) rehabilitasi atau pemeliharaan rutin jalan provinsi bagi jalan-jalan yang rusak ringan sampai sedang, dan (3) perencanaan dan pengawasan jalan provinsi.
Dari dana sebesar Rp164,379 miliar lebih itu, sebanyak Rp.88,016 miliar dialokasikan untuk peningkatan jalan provinsi yang rusak parah. Ada 15 paket peningkatan jalan provinsi di seluruh Bali dengan lokasi kegiatan menyebar di Kabupaten Karangasem, Bangli, Buleleng, Gianyar, Badung dan Tabanan. Ke-15 paket itu terdiri dari 13 paket peningkatan fisik jalan sepanjang 35,505 Km dan 2 (dua) paket peningkatan fisik jembatan sepanjang 155 meter. Hal ini menjelaskan bahwa berita salah satu media bahwa hanya 20 km dari sekitar 167,5 km jalan provinsi yang rusak diperbaikai, adalah berita bohong. “Kegiatan peningkatan jalan provinsi ini dalam proses tender,” terang Teneng.
Untuk kegiatan rehabilitasi/pemeliharaan rutin jalan provinsi yang rusak ringan sampai sedang dialokasikan dana sebesar Rp. 71,817 miliar lebih untuk lima kegiatan , yakni : (1) rehabilitasi rutin jalan-jalan provinsi yang mengalami kerusakan ringan sampai sedang sepanjang 22 Km dengan alokasi Rp. 43,974 miliar lebih; (2) perkuatan tebing dan saluran pada ruas jalan provinsi dengan alokasi Rp 2 miliar; (3) pemeliharaan rutin jalan provinsi sepanjang 860,53 km dengan alokasi Rp 21,5 M; (4) pengadaan bahan bangunan untuk swadaya masyarakat sebesar Rp 4 miliar; dan (5) administrasi proyek sebesar Rp 342,88 juta.
Dana pemeliharaan rutin jalan provinsi sebesar Rp21,5 miliar itu dialokasikan untuk seluruh jalan provinsi di Bali yang panjangnya mencapai 860,53 km. Pola pemeliharaan rutin ini dilakukan dengan sistem swakelola dalam artian dilakukan sendiri oleh Dinas PU tanpa melibatkan pihak ketiga. Dengan demikian, pelaksanaan kegiatan tidak perlu melalui proses tender dan dapat dilakukan setiap saat. Sebagai contoh adalah penanganan kerusakan ringan di ruas Jln Teukur Umar – Batu Belig yang dikeluhkan warga Denpasar. Kerusakan jalan tersebut telah mendapat penanganan dari Dinas PU Bali berupa penambalan jalan yang berlubang. Meskipun menggunakan pola swakelola, penangan kerusakan jalan provinsi tetap menggunakan skala prioritas yang disusun atas dasar hasil survey melibatkan pihak ketiga.
Untuk ruas jalan yang kerusakannya memerlukan tindakan buras dan burda (istilah untuk pekerjaan pelapisan aspal satu kali dan pelapisan aspal dua kali) serta pembuatan saluran samping akan dikoordinasikan dengan Dinas PU Kabupaten/Kota.
Selanjutnya sebanyak Rp.4,54 miliar lebih dari Rp 164,379 miliar itu dialokasikan untuk kegiatan perencanaan dan pengawasan. Pada 2013 ini Pemprov menyusun rencana pembangunan jalan provinsi sepanjang 50,32 km dan jembatan provinsi sepanjang 40 meter. Dana itu juga dipergunakan untuk biaya studi kelayakan, survey, pengawasan dan administrasi proyek.
Besarnya bantuan BKK berbeda sesuai usulan kabupaten/kota dan kemampuan keuangan Pemprov. Data dari Biro Keuangan Setda Provinsi Bali menunjukkan, pada 2009, BKK yang dikucurkan Rp.2,858 miliar terbagi untuk Buleleng Rp 1,605 miliar dan Tabanan Rp.980 juta. BKK ini antara lain untuk bantuan pembangunan jalan Bengkel – Umajero (Buleleng) dan jalan Kerambitan – Klating (Tabanan). Pada 2010 nihil.
Pada 2011 dana BKK untuk pembangunan infrastruktur lebih dari Rp.11,4 milyar tersebar bagi Kabupaten Buleleng, Tabanan, Gianyar, dan Bangli yang antara lain diperuntukkan untuk pembangunan instalasi rawat inap RSUD Bangli dengan nilai Rp. 3 miliar dan pembangunan pasar Surabata, Tabanan sebesar Rp. 3,971 miliar lebih. Pada 2012, BKK yang dikucurkan Rp.12,298 miliar lebih bagi Badung, Tabanan, Buleleng, Jembrana, Gianyar, Denpasar dan Klungkung. Sebesar Rp1,5 miliar untuk pemeliharaan jalan Dadakan – Munggu, Badung, dan Rp1,050 miliar dum truck di Kota Denpasar.
Pada 2013 ini, dana pembangunan infrastruktur yang dikucurkan melalui BKK kepada kabupaten/kota se-Bali cukup besar yakni Rp. 18,834 miliar lebih. Dari dana sebesar itu, sebanyak Rp.385 juta dialokasikan untuk Badung, Rp.2 miliar untuk Bangli, Rp.905 juta untuk Karangasem, Rp 1,210 miliar untuk Buleleng, Rp. 1,823 miliar untuk Kabupaten Gianyar, Rp.5 miliar untuk Kota Denpasar yang diperuntukkan untuk pembangunan monumen Puputan Badung, Rp 771 juta untuk Jembrana, dan Rp. 6,740 miliar untuk Kabupaten Tabanan. Kabupaten Tabanan merupakan Pemkab yang paling banyak mengajukan usulan bantuan BKK dan paling banyak yang direalisasikan. Sebagian besar dipergunakan untuk pembangunan jalan. Untuk tahun 2013 ini, alokasi BKK di Tabanan diantaranya untuk pembangunan jalan antar kabupaten Dadakan (Tabanan) – Munggu (Badung) sebesar Rp.750 juta dan penataan Taman Kota Tabanan sebesar Rp.2 miliar.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar