Sebanyak 83 siswa peserta ujian nasional di Madrasah Aliyah (MA) Al-Muslihun menjalani masa karantina selama empat hari di sekolah mereka, di Kalidawir, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, terhitung mulai Minggu (13/4/2014) hingga Rabu (16/4/2014).
"Karantina kami berlakukan terhadap seluruh siswa peserta Unas agar mereka bisa lebih fokus menghadapi ujian nasional," kata Kepala MA Al-Muslihun, Muhson, di Tulungagung, Minggu (13/4/2014).
Kebijakan mengarantina siswa peserta Unas tersebut, merupakan keempat kalinya diberlakukan pengelola MA Al-Muslihun.
Muhson mengaku metode pembelajaran khusus tersebut cukup manjur dalam mendongkrak, baik kuantitas kelulusan maupun hasil Unas rata-rata siswa.
"Ujian nasional itu penting dan siswa harus fokus. Dengan karantina ini pikiran mereka lebih tercurah pada Unas bukan hal lain," katanya.
Pada kesempatan itu, ia tidak merinci statistik, baik kelulusan maupun rata-rata nilai Unas selama empat tahun terakhir, terkait dengan kebijakan karantina tersebut.
Namun, sejumlah siswa yang mengikuti program karantina mengaku senang dengan kebijakan tersebut. Ia merasa bisa lebih berkonsentrasi dalam belajar dan mempersiapkan diri menghadapi ujian nasional.
"Senang juga dan punya banyak waktu untuk 'sharing' (berdiskusi/tanya-jawab, red) bersama teman dan guru mapel (mata pelajaran)," kata Diana, salah satu siswa peserta karantina.
Selama karantina di sekolah, siswa menjalankan berbagai aktivitas dengan kegiatan yang paling penting, yakni siswa mengikuti bimbingan belajar khusus materi pelajaran Unas.
Bimbingan digelar setiap sore hari. Kegiatan lainnya, kata Muhson, doa bersama setiap malam serta salat Tahajud.
Karantina juga diikuti 16 guru sekolah untuk memberikan materi bimbingan belajar sesuai jadwal yang telah dipersiapkan.
"Orang tua siswa mendukung penuh karantina ini. Mereka senang sebab anak bisa lebih berkonsentrasi," katanya.
Unas tingkat SMA/SMK/MA dijadwalkan digelar serentak secara nasional mulai Senin (14/4/2014) hingga Kamis (17/4/2014).
Saat ini, naskah Unas telah didistribusikan ke 14 polsek dan untuk selanjutnya akan didistribusikan ke 62 lembaga penyelenggara ujian nasional, baik kelompok SMA/SMK maupun MA.
Ujian nasional di Tulungagung diikuti 10.430 siswa yang tersebar di 40 SMA/SMK dan 22 MA.
Seluruh peserta Unas jenjang SMA/SMK/MA yang mengikuti Unas Senin (14/4/2014) besok diminta tak percaya dengan bocoran soal atau kunci jawaban. Selain tak bisa dipertanggungjawabkan, kunci jawaban itu menyesatkan dan sangat tidak masuk akal.
Sebab, seluruh peserta dalam satu ruang ujian menghadapi soal berbeda. Setiap peserta sebanyak 20 siswa menghadapi paket soal berbeda. "Sangat tidak masuk akal jika sampai ada kunci jawaban berseliweran. Kalau pun ada, itu menyesatkan. Jangan pernah percaya bocoran soal ini," kata Kepala Dinas Pendidikan Kota Mojokerto Hariyanto, Minggu (14/4/2014).
Di Kota Mojokerto, Unas jenjang SMA itu akan diikuti sebanyak 3.605 siswa. Selama tiga hari mulai Senin (14/4/2014) sampai Rabu (16/4/2014), mereka akan konsentrasi mengerjakan mata ujian. Mereka terdiri atas 1.631 siswa SMA dan 1.974 siswa SMK. Selain itu, ada sejumlah siswa inklusi dan siswa berkebutuhan khusus juga ikut Unas. Namun ini belum termasuk MA.
Diakui, selalu muncul fenomena beberapa jam menjelang pelaksanaan Unas berseliweran kunci jawaban Unas. Tahun lalu juga muncul fenomena yang sama. Kunci jawaban menyebar di HP siswa. Sampai saat ini, belum jelas darimana sumber SMS tersebut. Namun untuk bisa mendapatkan SMS ini konon berbayar. Hariyanto menandaskan bahwa kunci jawaban ini sangat tidak bisa dinalar.
Hariyanto mengaku selama ini telah menyiapkan sekolah dan siswa dengan pendalaman materi dan try out. Begitu juga dengan kesiapan mental siswa dalam menghadapi Unas dengan menggelar doa bersama atau istigotsah Unas. Tahun ini, kelulusan siswa ditentukan gabungan nilai Unas dengan bobot 60 persen dan nilai sekolah 40 persen.
"Selain itu, jika ingin lulus nilai rata-rata 5,50 dan nilai tiap mata pelajaran paling rendah 4,00 pada nilai Unas," kata Hariyanto.
Kasubbag Humas Polres Tulungagung mengatakan pengamanan Unas di daerah itu secara ketat. Penjagaan gudang penyimpanan naskah Unas dilakukan selama 24 jam dengan melibatkan sedikitnya 180 personel yang akan bertugas memantau keamanan di setiap sekolah pelaksana Unas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar