Malang - Cuaca ekstrem di Gunung Semeru menjadi pertimbangan pengelola gunung tertinggi di Pulau Jawa untuk menutup jalur pendakian. Keselamatan pendaki menjadi perioritas TNBTS.
"Masih ada badai, belum kita buka jalur pendakian," kata Ayu Dewi Utari Rabu (3/4/2013) siang.
Kepala Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BBTNBTS) ini mengaku, curah hujan beserta badai terus menerus terjadi menjadi pertimbangan keselamatan pendaki.
Selain itu, kata dia, pihaknya fokus pembersihan jalur pendakian. "Terus ada badai, kami juga sedang lakukan pembersihan jalur pendakian," tegasnya.
Ia menambahkan, pembersihan jalur dan perawatan ekosistem itu dilakukan sepanjang Ranu Kumbolo hingga Kalimati, dimana batas pendakian direkomendasikan Pusat Vulkanologi, Mitigasi, Bencana, Geofisika (PVMG) Bandung. "Rekomendasi pendakian kan sampai Kalimati," imbuhnya.
Ditanya kapan jalur pendakian gunung tertinggi di Pulau Jawa itu dibuka kembali, Ayu belum dapat memastikannya.
Namun, dirinya memberikan sinyal jika bulan ini menjadi evaluasi terakhir pembukaan jalur pendakian. "Ya sampai April ini, dilihat perkembangannya," aku dia.
Sebelumnya, BBTNBTS menutup jalur pendakian sejak Desember 2012 lalu. Rencananya jalur pendakian dibuka kembali pada 25 Maret 2013.
Kondisi cuaca menjadi pertimbangan menambah durasi waktu penutupan jalur pendakian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar