Minggu, 14 April 2013
Si Manis dari Gunung Kawi
GUNUNG Kawi di Kabupaten Malang ini terbilang unik karena julukan kota di pegunungan. Jangan berharap di gunung Kawi akan menemukan suasana gunung yang sepi, karena pemandangan mirip di negeri Tiongkok era dahulu lebih mendominasi. Sepanjang jalan padat bangunan berarsitektur khas Tiongkok.
Pun, jangan membayangkan jalanan di gunung Kawi terjal dan setapak. Jalan di sana sudah mulus bersemen dan cukup lebar. Bila enggan lelah naik dengan jalan kaki, bisa menggunakan sepeda motor. Rumah dan toko mudah ditemui, warung penjaja beragam makanan selalu siap menerima anda. Tetap, yang menarik dan populer di sana adalah ketela atau telo gunung Kawi yang terkenal itu.
Hasil bumi yang satu ini sangat mudah dijumpai sepanjang jalan menuju pesarehan atau makam. Telo Kawi sohor karena rasanya yang manis. Tak usah repot-repot membeli yang mentah, karena telo rebus dan kukus juga dijual di sana.
Di tempat sedingin gunung Kawi ini akan sangat nikmat mengudap makanan hangat seperti telo kukus yang masih mengepul panas dan beraroma wangi. Warna kulitnya cantik, merah keunguan dan dalamnya berwana kehijauan, sungguh mengundang selera. Selain telo, di gunung Kawi mudah ditemukan tebu siap santap. Tebu yang sudah dipotong itu dirangkai cantik mirip kalung.
Tak hanya si manis yang menguasai Kawi, ada banyak hal unik yang berhubungan dengan kepercayaan yang dapat ditemukan di gunung Kawi. Salah satunya adalah pohon yang dipercaya bila kejatuhan buahnya, akan mendapatkan rejeki. Pada malam-malam tertentu banyak sekali orang duduk di bawah pohon ini seraya menunggu tuah pohon yang dikenal sebagai pohon Dewa Daru.
Ada juga klenteng hingga pesarean mbah Djoego, seorang pertapa pembantu Pangeran Diponegoro, yang makamnya dijaga penduduk setempat.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar