Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Gresik, kembali menguras anggaran, yaitu dengan membuat agenda ke Jakarta dalam bentuk Kunjungan Kerja Luar Daerah (KKLD) hanya untuk konsultasi ke Menteri selama tiga hari.
Keberangkatan ke Jakarta dimulai Senin (6/5/2013) malam, kemudian dijadwalkan pulang ke Gresik Rabu (8/5/2013).
"Konsultasi ini merupakan kesempatan terakhir untuk Komisi-Komisi, mulai A, B, C dan D. Anggarannya khusus untuk Komisi yang tinggal terakhir ini," kata salah satu anggota DPRD Gresik sebelum berangkat ke Jakarta.
Sikap DPRD Gresik yang menghambur-hambur uang rakyat yaitu pemberangkatan ke Jakarta yang dimulai pada Senin (6/5/2013) malam.
Sesuai jadwal yang diajukan ke Menteri Dalam Negeri mulai Senin sampai Rabu. "Hanya tiga hari," kata Hary Soerjono, Sekretaris DPRD Gresik.
Komisi A, rencananya konsultasi ke Badan Pertanahan Nasional (BPN) terkait banyaknya pengaduan masalah pertanahan di Gresik. Komisi B. Konsultasi ke Kementerian ESDM terkait Kabupaten Gresik yang tidak mendapat jatah dari PT Pertemaina Hulu Energi West Madura Offshore (PHE WMO) dan masalah dana bagi hasil (DBH) Migas.
Kalau Komisi C, konslutasi terkait anggaran pembangunan Stadion Gunung Lengis yang menyalahi kesepakatan antara dewan dan eksekutif.
"Anggaran Multiyear Stadion Gunung Lengis, pada tahun pertama dana Rp 50 miliar hanya terserap Rp 4 miliar. Oleh Eksekutif, uang sisa yang tidak terserap akan digabungkan pada tahun 2014. Apakah ini menyalahi aturan?" kata Moh Syafi' AM, anggota Komisi C DPRD Gresik.
Sedangkan Komisi D, rencananya melakukan konsultasi ke Kementerian Kesehatan, terkait banyaknya pengaduan masyarakat yang ditelantarkan RSUD Ibnu Sina.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar