Senior Associate Director Colliers International, Ferry Salanto mengatakan, Surabaya Barat masih menjadi lokasi favorit pengembang. Tujuannya untuk pengembangan apartemen. Tampak beberapa proyek baru dalam lima tahun terakhir. "Potensi pasar apartemen di Surabaya Barat cukup besar," ujarnya.
Faktor penyebabnya adalah pulihnya kondisi pascapandemi. Itu mendorong gelombang ekspatriat yang kembali tinggal di Surabaya. Dia menilai, lokasi itu cukup strategis. "Tidak jauh dari Gresik yang banyak pengembangan kawasan industri seperti JIIPE. Memang saat ini end-user memimpin dalam tren pasar," jelasnya.
Colliers International mencatat adanya proyek apartemen muncul setelah PPKM berakhir. Pada 2022, terdapat tambahan pasokan apartemen dari proyek baru sebanyak 341 unit. Pada 2021 terdapat pasokan sebanyak 7,8 ribu unit.
"Untuk tahun ini di semester I (2023), ada tambahan pasokan sebanyak 512 unit. Bahkan, sampai akhir tahun diperkirakan ada tambahan sebanyak 965 unit dari proyek yang rampung. Lalu pada 2024 mendatang, diperkirakan ada pasokan tambahan sebanyak 3.929 unit," paparnya.
Fery mengatakan, harga jual apartemen di Surabaya terkoreksi. Katanya ada sedikit kenaikan karena penyesuaian pada awal tahun. Namun pertumbuhan harga dan permintaan diprediksi akan melambat karena tahun politik mendatang.
"Sementara, untuk apartemen sewa akan ada tambahan 121 unit. Banyak apartemen yang mulai merenovasi untuk meningkatkan daya saing.
Okupansi hunian apartemen service pada semester I/2023 ini rerata sudah mencapai 60 persen, meningkat dari semester sebelumnya yang masih sekitar 50 persen," imbuhnya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar